Laporan Hasil Observasi Kel.4
Saat diberikan tugas kelompok
Psikologi Pendidikan untuk melakukan observasi sekolah, kami tentunya
memikirkan apa saja hal-hal yang perlu dilakukan, seperti meminta surat izin
dari fakultas serta meminta izin kepada sekolah yang bersangkutan, dsb. Banyak kendala- kendala yang kami hadapi, seperti penolakan observasi dari pihak
sekolah yang kami datangi, juga harapan yang diberikan pihak sekolah yang tak
kunjung ada, pengeluaran surat yang tidak cepat mengakibatkan proses surat izin
terhadap pihak sekolah menjadi lama untuk di proses, dan jadwal kuliah yang
padat, tetapi kami menghadapi semuanya dengan baik dan kami pun
memberikan usaha yang semaksimal mungkin untuk tugas ini, walaupun hasilnya
masih jauh dari sempurna. Dengan keinginan kami untuk mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu
dengan bagus, maka kami termotivasi untuk melakukannya dengan sepenuh hati dan
semaksimal mungkin dengan "motivasi ekstrinsik yaitu melalukan
sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara mencapai tujuan)", dimana
tujuan kami adalah menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dan juga dapat
merangkum semua kegiatan observasi dengan baik dan benar. Setiap anggota
kelompok sangat memberikan peran dalam obervasi ini, seperti memberikan
ide-ide, dsb. Setiap anggota juga sangat berperan aktif dalam pelaksanaan
observasi dan dalam merangkum hasil observasi.
Pembagian
tugas dalam kelompok :
· Trini A S
: Dokumentasi dan merangkum observasi
· Nurlina Dewipa : Merangkum
observasi
· Susi Astriani : Menyediakan
bahan observasi dan merangkum observasi
· Rizki Situmorang : Merangkum
observasi
· Nadine Lobian : Proses
pelaksanaan observasi dan merangkum observasi
Dengan
adanya pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok kami pun dapat
melaksanakan tugas observasi ke sekolah dengan baik dengan usaha yang telah
kami berikan semaksimal mungkin.
Ada pun
teori-teori yang kami dapat dari mata kuliah Psikologi Pendidikan yang dapat
dikaitkan kedalam proses observasi yang kami lakukan adalah :
1. Teori
Atribusi
Dalam usaha kami memahami perilaku dan
kinerja yang telah kami lakukan, kami termotivasi untuk menemukan
sebab-sebab yang mendasarinya.
Dalam suatu cara, kami pada akhirnya dapat
menemukan sekolah yang bisa diobservasi karena apa? Apakah karena kami yang
giat mencari sekolah-sekolahnya, ataukah memang sekolah yang kami datangi
selalu bersedia untuk dimintai observasi. Karena beberapa hal yang kami anggap
sebagai penyebab kesuksesan atau kegagalan adalah kemampuan kami dalam
menyelesaikan observasi ini, usaha kami sejauh mana dalam memaksimalkannya,
keberuntungan atas sekolah yang bersedia di observasi, suasana hati para
anggota kelompok dalam melaksanakan tugas, dan bantuan-bantuan dan sokongan
motivasi dari orang-orang yang berada di sekitar kami.
2. Self-Efficacy
Dari kelompok juga harus memiliki self-efficacy,
kelompok kami harus memiliki keyakinan bahwa kami bisa menguasai situasi
dan memproduksi hasil positif, agar semua yang direncanakan dapat kami
realisasikan. Self-efficacy termasuk motivasi terbesar dalam kelompok kami,
agar tidak terdengarnya ada kata “ketidakberdayaan” dari kelompok kami.
3. Motivasi
untuk Menguasai
Kelompok kami berusaha sebaik mungkin untuk
berfokus pada tugas-tugas yang diberikan. Bagaimana agar kami selalu punya
sikap positif untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Agar tugas
pendidikan selesai dengan baik tanpa melalaikan tugas-tugas lainnya. Kami
menelaah setiap pekerjaan yang akan kami lakukan, dan menyesuaikan waktu yang
kami punya. Kami juga memiliki referensi dari senior yang telah melakukan tugas
ini terlebih dahulu, sebagai sumber pengetahuan untuk membuka pemikiran
kelompok kami.
Kami melakukan observasi di Sekolah Dasar (SD)
yaitu SDN 060921. Disaat melakukan observasi proses belajar mengajar di dalam
kelas, kami dapat merangkum hasil observasi dan mengaitkannya ke dalam
teori-teori belajar yang ada. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang
terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Kami mengobservasi murid
kelas 5SD dengan jumlah siswa 28 orang, 16 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan. Di dalam kelas kami mengamati yang berhubungan dengan teori yaitu :
1. Teori
Piaget
- Bagi Piaget, anak
adalah seseorang yang aktif, membentuk atau menyusun pengetahuan mereka sendiri
pada saat mereka menyeseuaikan pikirannya sebagaimana terjadi ketika mereka
mengeksplorasi lingkungan dan kemudian tumbuh secara kognitif terhadap
pemikiran-pemikiran yang logis.
Jadi berdasarkan observasi yang kami amati selama
proses belajar mengajar di dalam kelas, anak/siswa dituntut untuk aktif di
dalam kelas seperti menjawab pertanyaan dari guru, berani tampil di depan kelas
untuk berdialog.
2. Teori Vygotsky
- Bagi Vygotsky, anak
itu mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi pengajaran dan sosial
dengan orang dewasa (guru) asalkan orang dewasa (guru) menjembatani arti dengan
bahasa dan tanda atau symbol, yang dapat mengamati anak untuk kemudian anak itu
tumbuh kearah pemikiran yang verbal.
Jadi berdasarkan obervasi yang kami amati selama proses belajar mengajar di dalam kelas, kami melihat bahwa anak dapat mengerti pelajaran tersebut karena gurunya dapat memberikan contoh-contoh yang sederhana. Misalnya terkait dengan kehidupan sehari-hari si anak, sehingga si anak lebih mudah menangkap pelajaran yang diberikan guru.
Testimoni Anggota :
KELOMPOK 4
- Bagi saya sendiri ini
merupakan pengalaman pertama saya melakukan observasi langsung ke sekolah
seperti ini. Pengalaman ini merupakan pembelajaran baru bagi saya. Saya
juga dapat melihat sekolah dan kelas dari sisi pendidikan dan teori belajar
nya, ini merupakan sudut pandang baru bagi saya. Dalam observasi ini juga saya
jadi dituntut untuk dapat berinteraksi dengan guru dan murid secara
profesional. Dan kerjasama dengan kelompok juga sangat dituntut dalam observasi
ini, bagaimana kita dapat bekerjasama dan meluangkan waktu dan pikiran kita
dalam kelompok, agar tercipta kerjasama yang baik dan dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan dengan semaksimal mungkin.
- Observasi ini adalah observasi
yang pertama kali saya lakukan semenjak menjalani study di Fakultas Psikologi
USU. Pada observasi sekolah yang pertama sekali untuk saya, halini memberikan
pengalaman yang berharga. Karena dari teori yang sudah saya pelajari padamata
kuliah psikologi pendidikan, maka di sinilah saya benar-benar bisa
mengaplikasikan danmengetahui dengan jelas contoh real dari teori yang ada.
Menurut saya, sistem pembelajaran pada sekolah dasar yang di observasi sudah
sesuaidengan tingkat kebutuhan siswa. Dimana para
siswa masih diajarkan dengan metode langsung. Selain
itu, observasi ini sangat berguna untuk mengasah daya analisa kita terhadap
suatu fenomena real dengan berpedoman pada teori yang sudah ada. Sehingga
menurut saya sangat berguna.
- Setelah melakukan observasi ke
SDN 060921,menurut saya sekolah ini lumayan bagus tetapi masih ada
kekurangan-kekurangan yang terdapat seperti; fasilitas didalam sekolah masih
kurang karena disana tidak ada terdapat tempat persembahyangan,perpustakaan,
lapangan sekolahnya juga kurang luas untuk siswa SD tersebut,dll. Namun
Guru-guru SD nya sangat ramah dan cukup memliki keahlian ataupun potensi dalam
mengajar di kelas karena guru tersebut mampu menguasai materi apa yang sedang
di bawakannya di tengah kerecokan murid-muridnya dalam belajar walaupun begitu
murid nya juga dapat memahami apa yang telah diajarkan
gurunya. Hal terpenting menurut saya guru hendaknya harus
mengetahui bagaimana upaya mencetak lulusan yang baik dan maksimal. Guru
hendaknya terus memantau kegiatan murid-muridnya, dan terus memotivasi agar
terus belajar demi masa depan mereka.Cara nya dengan lebih menjalin hubungan
baik anatara murid dan guru.
- Saya merasa sangat terkesan
dapat diberi kesempatan dalam meyelesaikan Tugas Obsevasi yang diwajibkan dalam
mata kuliah Psikologi Pendidikan karena ini menjadi pengalaman baru bagi saya
dan menambah wawasan saya tentang pengajaran yang efektif terhadap anak tingkat
Sekolah Dasar. Dalam observasi tersebut, saya melihat bahwa proses pengajaran
yang ada di sekolah tersebut sudah cukup baik. Hal ini saya lihat melalui
proses belajar mengajar yang aktif antara guru dan murid. Ketika guru bertanya,
murid aktif menanggapi pertanyaan sang guru. Melalui proses belajar tersebut,
menurut saya dapat mengembangkan kreatifitas anak, melatih mental anak untuk
aktif dalam pembelajaran, dan mengajak anak untuk aktif. Selama observasi
berlangsung, saya jadi terkenang dengan masa anak-anak saya dulu ketika saya
SD, dan proses belajar mengajarnya menurut saya agak sedikit berbeda
dengan zamannya saya dulu. Karena pendidikan itu juga berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi, namun menurut saya pada dasarnya memang masih
menggunakan metode lama (zaman saya SD dulu).
Nadine Lobian (13-120)
- Tugas observasi ini sangat memberikan saya
pengalaman yang baru, karena sebelumnya saya belum pernah melakukannya.
Observasi ini tentunya memberikan kesan-kesan tertentu. Mulai dari bagaimana
susahnya mendapatkan izin dari pihak sekolah, bagaimana sekolah yang di datangi
memberikan harapan palsu sehingga memperlambat proses observasi ini, tetapi
pada akhirnya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Saya pun mengamati bahwa di dalam observasi ini proses belajar
mengajar antara guru dan murid masih menggunakan pengajaran langsung dimana
guru bertanya dan murid pun merespon pertanyaan dari gurunya sehingga terjadi
hubungan langsung antara murid dan guru. Juga dengan guru bertanya, itu akan
memacu kecepatan berpikir si murid agar ia dapat menjawab pertanyaan dari guru
dengan cepat. Saya juga belajar bahwa di dalam pengalaman ini kerjasama di
dalam kelompok sangat dibutuhkan.Saya sangat berterimakasih kepada dosen
pengampu yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk melakukan tugas
observasi ini.