Kamis, 20 Maret 2014

Proses Terjadinya Emosi

          Proses terjadinya emosi melibatkan faktor psikologis maupun faktor fisiologis. Kebangkitan emosi kita pertama kali muncul akibat adanya stimulus atau sebuah peristiwa yang bisa netral, positif ataupun negatif. Stimulus tersebut kemudian ditangkap  oleh reseptor kit, lalu melalui otak. Kita menginterpretasikan krjadian tersebut sesuai dengan kondisi pengalaman dan kebiasaan kita dalam mempersepsikan sebuah kejadian.

     Interpretasi yang kita buat kemudian memunculkan perubahan secara internal dalam tubuh kita. Perubahan tersebut misalnya napas tersengal, mata memerah, keluar air mata, dada menjadi sesak, perubahan raut wajah, intonasi suara, cara menatap dan perubahan tekanan darah kita.

      Pandangan teori kognitif menyebutkan emosi lebih banyak ditentukan oleh hasil interpretasi kuta terhadap sebuah peristiwa. Kita bisa memandang dan menginterpretasikan sebuah peristiwa dalam persepsi atau penilaian yang negatif, menyengsarakan, ataupun mengecewakan.

           Persepsi yang lebih positif seperti sebuah kewajaran, hal yang indah, sesuatu yang mengharukan, atau membahagiakan. Interpretasi yang kita buat atas sebuah peristiwa mengkondisikan dan membentuk perubahan fisiologis kita secara internal. Ketika kita menilai sebuah peristiwa secara lebih positif maka perubahan fisiologis kita pun menjadi lebih positif. So, jangan pernah negative thinking yaa... :)

0 komentar:

Posting Komentar

slide